Rencana Partai Demokrat Untuk Mencuri Pemilu 2022 Berdasarkan Upaya Dari Jaksa Agung Obama Yang Korup Untuk Memeta Ulang Distrik Nasional Mengetahui Partai Republik Akan Menciut
Amerika berada dalam kondisi yang kritis. Pejabat-pejabat dari jaman Obama yang korup menjalankan pemerintahan negara berdasarkan pemilihan yang dicuri dengan jutaan surat suara yang tidak sah. Mereka masih bisa bebas melakukan aksi seperti ini karena tampaknya hanya beberapa orang dari partai Republik yang berani melawan.
Partai Demokrat berharap untuk memenangkan pemilu sela AS di tahun 2022. Kita dapat melihat gejala ini dari segala hal yang mereka lakukan. Kita sudah diperingatkan. Jika mereka bebas dari hukuman waktu mencuri suara di Pemilu 2020, mereka tidak berhenti sekarang, mereka tidak akan pernah berhenti nanti. Selain itu, selagi mereka menyempurnakan metode kecurangan mereka untuk pemilu, mereka juga mencemari hasil sensus dengan tidak mengizinkan sensus hanya mencatat penduduk yang ada di negara ini secara resmi, dan sekarang mereka menggunakan catatan yang sudah tidak beres ini untuk menentukan jumlah kursi kongres di setiap negara bagian.
Rencana mereka adalah menggunakan proses hukum untuk mencuri lebih banyak kursi di seluruh negara dalam upaya penggambaran ulang kawasan setiap partai sementara Partai Republik meringkuk atau berpura-pura tidak melihat apa yang terjadi.
Populist Press melaporkan satu artikel dari Republic Brief yang menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Tahun lalu, mantan Jaksa Agung dari mantan Presiden AS Barack Obama, Eric Holder, telah mengembangkan strategi gerrymandering1 di mana ia secara agresif men-gerrymander distrik legislatif negara bagian dan distrik kongres negara bagian di seluruh negara.
The Wall Street Journal melaporkan keberhasilan Holder adalah hasil dari strategi "sue to blue"2 setelah Obama gagal dalam siklus pendistrikan ulang pada tahun 2010. Dalam National Democratic Redistricting Committee yang didirikan oleh Eric Holder, dilaporkan bahwa Eric berperan penting dalam mengurangi agresivitas badan legislatif dari Partai Republik dengan mengembangkan satu rencana di bawah naungannya.
Menurut laporan, Eric Holder secara agresif menggunakan sistem pengadilan untuk memeta ulang wilayah negara bagian—dan kemudian menuduh Partai Republik melakukan aksi serupa untuk menjadi cara mereka meraih kemenangan:
Sejumlah hakim negara bagian dan federal pun ikut campur tangan dan memetakan kembali wilayah yang menguntungkan Partai Demokrat.
Kami melaporkan hal ini, bagaimana negara-negara bagian seperti di New York dan Illinois menciptakan distrik-distrik gila sehingga mereka dapat mengurangi distrik-distrik dari Partai Republik sebanyak mungkin.
Kami juga telah melaporkan bagaimana politisi yang ketakutan di negara-negara bagian seperti Missouri memberikan sejumlah kursi kepada Partai Demokrat daripada melawan perang hukum dari mereka.
Presiden Trump menegur Mitch McConnell karena tidak berbuat apa pun waktu Partai Demokrat memanipulasi pemetaan distrik dan menghancurkan negara.
Dengan tidak adanya Presiden Trump, tidak ada yang melawan kejahatan dari Partai Demokrat dan aksi mereka untuk menghancurkan Amerika Serikat. Inilah sebabnya mengapa mereka mengambil langkah yang berani untuk mencuri Pemilu di tahun 2020. Partai Demokrat tahu bahwa Presiden Trump adalah satu-satunya faktor yang dapat mencegah mereka mengambil kendali sepenuhnya dan mengubah Amerika Serikat menjadi negara komunis.
Diterjemahkan secara bebas dari The Democrat Plan to Steal the 2022 Election Was Built Around Obama’s Corrupt AG’s Nationwide Redistricting Effort Knowing Republicans Would Fold, Joe Hoft, 8 Februari 2022.
Peta distrik yang digambar ulang untuk mendukung satu kelas atau partai tertentu dalam pemilihan.
“Menuntut Sampai Menjadi Biru”—Biru adalah warna yang dipakai oleh Partai Demokrat AS.