Masih ingat relatif belum terlalu lama berselang akan peristiwa-peristiwa protes yang berkembang kepada kebangkitan masyarakat terhadap beberapa pemerintahan di dunia yang sempat menggoncangnya bahkan menumbangkan beberapa kepemerintahan? Di antaranya Libya, Mesir, Iran, Syria, Hong Kong dan beberapa negara lainnya. Motif di belakang protes dan gerakan-gerakan tersebut beragam: politik, sosial, ekonomi, kepincangan hukum, dan lain-lain. Pada jaman sekarang dimana internet menjadi suatu media informasi (bisa menyesatkan bisa juga mencerahkan), sesuatu yang terjadi di satu bagian dunia dengan cepat merembet ke bagian yang lain.
Suatu protes atau gerakan masyarakat bisa menjadi inspirasi atau provokasi tergantung dilihat dari sudut pandang yang mana. Bila dilihat dari satu sudut pandang yang mempertahankan status quo maka protes atau gerakan masyarakat itu dicap sebagai provokasi, akan tetapi bagi pihak yang merasa tertindas hal yang sama akan dikatakan menjadi inspirasi. Pihak media berperan vital dalam mengarahkan kedua opini di atas kepada satu isme, dan itu bisa menjadi bias dari pihak media yang berpihak kepada agenda dari salah satu pihak dari semua pihak yang terlibat.
Menjadi catatan bagi saya bahwa tidak ada media di dunia ini yang netral, mereka akan condong kepada satu kelompok dari kelompok-kelompok yang bertentangan. Akan tetapi “kenetralan” jurnalisme terletak bagaimana cara media menyampaikan berita sepenuhnya tanpa menutup-nutupi sebagian informasi dari berita bersangkutan. Keberpihakan masih bisa terjadi atas berita apa yang ingin disampaikan, tanpa harus bersikap unprofessional seperti yang dilakukan media massa hari ini.
Media massa hari ini, terutama media massa utama telah menjadi gerakan aktifis dan bukan lagi menjadi sumber yang menyampaikan informasi yang lengkap. Hal ini terjadi dikarenakan kekentalan keberpihakan terhadap satu narasi. Keberpihakan ini dibantu oleh badan-badan yang menguasai dunia internet dan teknologi dengan menyensor informasi yang bertentangan dengan narasi yang mereka dukung. Tindakan membungkam dan sensor dan juga fitnah terhadap pihak lawan tidak peduli kepada kebenaran informasi, melanggar hak-hak konstitusi manusia terutama di Amerika.
Tercantum dalam amandemen pertama Konstitusi negara Amerika Serikat, kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak yang dilindungi disamping hak-hak lain yang tercantum dalam amandemen itu. Bahkan hate speech1 pun sebenarnya terlindungi dalam pengertian amandemen ini. Karena definisi dari hate speech ambigu dan bisa diterjemahkan seenaknya apalagi bagi pihak otoritas yang berperan dalam menentukan apa yang menjadi hate speech apa yang tidak. Bila pihak otoritas yang bersangkutan tidak menyukai apa yang disampaikan maka semua penyampaian bisa dianggap hate speech. Ada beberapa tindakan yang tidak bisa dimasukkan ke dalam kebebasan menyuarakan pendapat, tetapi menyangkut argumen itu saya akan sampaikan di lain tulisan. Mungkin.
Saat ini, Kanada sedang mengalami peristiwa protes berskala nasional dimana banyak media utama dan pemerintah-pemerintah negara berusaha menutup-nutupi. Saat berita ini tidak lagi bisa ditutupi, kebohongan-kebohongan yang membingungkan masyarakat dunia disuarakan dengan lantang oleh politisi-politisi negara Kanada serta melibatkan politisi-politisi Amerika pula. Tindakan ini bisa dipahami sebagai upaya untuk mencegah gerakan protes nasional di Kanada ini menyebar ke negara-negara lain. Sehingga seperti yang tertulis di atas antara provokasi dan inspirasi merupakan proses pemilihan bagi media massa untuk disampaikan kepada masyarakat luas.
Bagi pemerintah yang sedang berkuasa di Kanada, sentimen provokasi lah yang dinarasikan ke seluruh dunia. Gerakan protes damai dari para pengemudi truk kontainer yang jumlahnya sudah mencapai puluhan ribu2 dan mendapat jutaan dukungan masyarakat di seluruh Kanada dan Amerika Serikat. Pemerintah Kanada yang saat ini berkuasa diwakili oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau terus-menerus menyatakan bahwa gerakan protes yang terjadi adalah gerakan subversif, kerusuhan, merugikan masyarakat dan melanggar hukum. Sentimen ini didukung oleh pihak kepolisian di beberapa provinsi di Kanada, khususnya provinsi Ottawa dimana pusat protes terjadi. Administrasi pemerintah Amerika Serikat saat ini juga setuju dengan pernyataan tersebut dan bergandeng-tangan dengan Trudeau untuk menekan dan meruntuhkan gerakan masyarakat ini.
Beberapa hari belakangan ini, Trudeau bahkan mengeluarkan keputusan “Keadaan Darurat Nasional3” dalam upaya mendapatkan pembenaran untuk melakukan tindakan kekerasan dengan menggunakan tangan hukum terhadap semua pemrotes dan para pendukung. Tindakan ini sudah masuk dalam kategori diktator dan bertentangan dengan hukum dasar negara Kanada4. “Keadaan Darurat Nasional” dalam pengertiannya tidak layak diterapkan untuk menangani protes masyarakat Kanada, dalam argumennya dikatakan oleh Asosiasi Kebebasan Sipil Kanada bahwa, “Keadaan Darurat Nasional” hanya dapat diberlakukan saat terjadi keadaan yang mengancam kemampuan Pemerintah Kanada untuk mempertahankan kedaulatan, keamanan dan integritas wilayah Kanada serta terhadap situasi dimana tidak dapat ditangani secara efektif melalui produk hukum Kanada lainnya.5”
Untuk membenarkan tindakan kekerasan terhadap para pemrotes, upaya politik yang dilakukan adalah dengan mengatakan narasi bahwa protes yang terjadi sudah mengarah kepada kerusuhan dan bukan lagi protes damai. Namun hingga hari ini tidak terdengar ada bangunan yang dibakar atau dirusak, tidak ada korban berjatuhan, tidak ada protes oposisi dari masyarakat di sekitar area konsentrasi protes yang merasa dirugikan dengan berlangsungnya protes ini.
Sangat kontras dengan “protes” yang terjadi di Amerika sepanjang tahun 2020, yang dilakukan oleh BLM6 dan Antifa7 yang menimbulkan kerugian miliaran dolar dan puluhan korban jiwa berjatuhan. Sementara protes-protes yang berlangsung dengan kekerasan yang terjadi di Amerika dan dikecam oleh jutaan masyarakat di Amerika dikatakan “protes damai” oleh media massa utama dan menjadi inspirasi, tetapi protes para pengemudi truk yang berkumpul tanpa melakukan pembakaran, pengrusakan dan penganiayaan dicap sebagai “protes yang menentang hukum” dan harus ditindak tegas karena dianggap provokasi. Memang tidak sepenuhnya salah pernyataan tentang “menentang hukum”. Kebingungan yang timbul dikarenakan upaya hipnosis massa yang dilakukan media massa melalui ukuran yang berbeda terhadap dua tindakan protes yang disebutkan di atas. Tindakan protes para pengemudi truk ini memang bertentangan dengan hukum yang diterapkan oleh pemerintah Kanada, hukum yang menindas kebebasan dan kehidupan masyarakat Kanada atas dasar penanggulangan Covid yang tidak ada ujungnya. Demikian pula tindakan para perusuh BLM dan Antifa yang bahkan sangat konyol bila didengar dasar alasan tindakan “protes” mereka.
Lebih lanjut lagi, terdapat suatu pepatah di Amerika yang mengatakan, “When Injustice Becomes Law - Resistance Becomes Duty” “Saat ketidak-adilan menjadi hukum - penentangan menjadi kewajiban.8” Hal ini bisa dimengerti saat diterapkan oleh semua pihak, yang bisa saja pengertian atas definisi “ketidak-adilan” itu tidak berdasarkan dan disalah-artikan.
Perbedaan lain yang menjadi catatan dari kedua “protes” Freedom Convoy dan BLM+Antifa adalah hampir semua pemrotes di Freedom Convoy yang dicap provokasi tidak menyembunyikan wajah mereka, sedangkan BLM+Antifa yang dianggap inspirasi menyembunyikan wajah mereka dengan mengenakan penutup wajah (bukan masker dalam upaya mencegah penularan Covid). Para penggerak massa dalam Freedom Convoy adalah anggota masyarakat biasa yang muak dengan penindasan pemerintah yang berkelanjutan tanpa ujung, sedangkan para penggerak massa BLM+Antifa bisa dikatakan semuanya mantan kriminal bahkan banyak di antaranya masih dalam status kriminal, mereka ingin mengambil kesempatan di dalam protes yang berkelanjutan menjadi kerusuhan, pengrusakan, pembakaran, penganiayaan, dan penjarahan.
Para politisi, media massa, selebritis dan tokoh-tokoh masyarakat dari pihak kiri yang saat ini memimpin di Amerika Serikat, pada umumnya tidak mengecam gerakan “protes” BLM+Antifa malahan menuangkan bensin kepada protes mereka, tetapi mengecam keras protes yang dilakukan oleh para pengemudi truk dan masyarakat Kanada, juga menganjurkan tindakan kekerasan dilakukan terhadap para pengemudi truk dan masyarakat yang mendukung.
Trudeau bekerja sama dengan administrasi Biden dan didukung oleh beberapa badan finansial termasuk TD Bank dan GoFundMe9 yang condong kepada sayap kiri telah melakukan tindakan yang bisa dikategorikan kriminal dengan menahan serta upaya merampas sumbangan masyarakat yang diberikan untuk gerakan protes Freedom Convoy kemudian menyalurkan uang yang diperuntukkan untuk Freedom Convoy kepada organisasi-organisasi yang sesuai dengan narasi sayap kiri mereka. Sumbangan yang sudah mencapai lebih dari $10 juta yang disetorkan melalui GoFundMe telah dibekukan, beberapa pihak bank baik di Kanada dan di Amerika Serikat sendiri juga melakukan pembekuan dana sumbangan bahkan lebih jauh lagi mereka mengupayakan untuk membekukan rekening dari individu-individu yang memberikan sumbangan kepada para pemrotes.
Pada saat para simpatisan dan anggota masyarakat beralih menggunakan GiveSendGo10 dalam upaya memberikan dukungan finansial bagi Freedom Convoy, platform dan website GiveSendGo disabotase dan dibajak oleh hackers sehingga tidak dapat beroperasi selama beberapa hari.
Beberapa hari lalu, kabar beredar bahwa polisi-polisi yang takut kehilangan pekerjaan dan yang tetap setia kepada Trudeau merampas anjing-anjing peliharaan dari para pemrotes, setelah dua minggu lalu merampas pasokan bahan bakar dan kayu bakar para pengemudi truk dan pemrotes lainnya. Para polisi mulai menangkapi pemimpin-pemimpin gerakan protes ini dan merusak kendaraan-kendaraan yang terlibat di protes ini. Ironis melihat hal ini, dimana para pemrotes tidak merusak properti, malah polisi yang “bekerja bagi masyarakat” yang merusak properti masyarakat dalam upaya mengintimidasi pemrotes.
Saat yang bersamaan dengan protes di Ottawa, terjadi tindakan pengrusakan properti perusahaan gas di bagian barat Kanada dimana Trudeau tidak melakukan tindakan penegakan hukum seperti yang dilakukan terhadap protes para pengemudi truk di Ottawa.
Segala cara dilakukan untuk menekan aspirasi masyarakat luas yang katanya kedua pemerintah ini berkehendak untuk melindungi dan melayani. Tindakan-tindakan penekanan yang dilakukan makin hari makin memperjelas wajah asli dari otoriter-otoriter ini yang tidak menghendaki pertanyaan-pertanyaan atau kritik-kritik terhadap mereka. Di akhir hari, kita bisa bertanya kepada diri sendiri dari semua peristiwa yang terjadi, karakter-karakter yang terlibat, kepentingan-kepentingan tertentu yang terkait, dan apa yang kita dapat percayai. Saya tidak percaya bila seseorang mengatakan bahwa dirinya tidak peduli dan tidak mau mendengarkan pihak manapun di dalam hingar-bingar yang sedang terjadi di dalam kehidupan dan masyarakat kita, karena diakui atau tidak setiap dari kita tetap mendengarkannya. Ada saatnya bagi setiap kita untuk mengambil sikap.
Ungkapan kebencian.
Sempat digugat keakuratan jumlah oleh mereka yang mengaku sebagai fact-checkers. Fact-checkers adalah kelompok-kelompok yang condong kepada narasi media massa utama, pihak otoritas atau raksasa-raksasa dunia internet dan teknologi yang menentang narasi lain yang tidak sesuai dengan narasi mereka. Kelompok ini menutupi sebagian informasi dan hanya menyampaikan informasi yang mendukung narasi mereka.
https://nypost.com/2022/02/15/canada-pm-justin-trudeau-slammed-for-invoking-emergency-powers/
https://ccla.org/our-work/fundamental-freedoms/right-to-protest/
https://www.justice.gc.ca/eng/csj-sjc/rfc-dlc/ccrf-ccdl/check/art2c.html
“The Emergencies Act can only be invoked when a situation ‘seriously threatens the ability of the Government of Canada to preserve the sovereignty, security and territorial integrity of Canada’ & when the situation ‘cannot be effectively dealt with under any other law of Canada,’”
Black Lives Matter, gerakan radikal yang memperjuangkan hak-hak hidup bagi orang hitam di Amerika.
Antifa singkatan dari anti-fasis, gerakan yang menentang semua yang dianggap fasis dengan melakukan tindakan fasis.
https://vst.edu/2017/07/06/when-injustice-becomes-law-resistance-becomes-duty/
Platform aplikasi sumbangan.
Platform aplikasi sumbangan pesaing GoFundMe.