Oknum-Oknum "Teori Konspirasi" COVID Terbukti Benar
Seorang pensiunan ahli bedah saraf membela dokter-dokter yang dituduh sebagai penyebar disinformasi
Setelah sekian lama dituduh sebagai penyebar disinformasi dan bahkan beberapa dari mereka dijuluki dengan “disinformation dozen”1 untuk mendiskredit mereka, National Library of Medicine memposting satu artikel yang membebaskan mereka dari tuduhan.
COVID UPDATE: What is the truth? yang ditulis oleh seorang pensiunan ahli bedah saraf, Russell L. Blaylock, secara jelas menyebutkan nama-nama mereka:
I have met and worked with a number of people concerned with vaccine safety and I can tell you they are not the evil anti-vaxxers you are told they are. They are highly principled, moral, compassionate people, many of which are top researchers and people who have studied the issue extensively. Robert Kennedy, Jr, Barbara Lou Fisher, Dr. Meryl Nass, Professor Christopher Shaw, Megan Redshaw, Dr. Sherri Tenpenny, Dr. Joseph Mercola, Neil Z. Miller, Dr. Lucija Tomjinovic, Dr. Stephanie Seneff, Steve Kirsch and Dr. Peter McCullough just to name a few. These people have nothing to gain and a lot to lose. They are attacked viciously by the media, government agencies, and elite billionaires who think they should control the world and everyone in it.
Terjemahan:
Saya telah bertemu dan bekerja dengan sejumlah orang yang peduli dengan keamanan vaksin dan saya dapat memberi tahu Anda bahwa mereka bukan anti-vaxxer jahat seperti yang Anda dengar. Mereka adalah orang-orang yang sangat berprinsip, bermoral, berbelas kasih, banyak di antaranya adalah peneliti top dan orang-orang yang telah mempelajari masalah ini secara ekstensif. Robert Kennedy, Jr, Barbara Lou Fisher, Dr. Meryl Nass, Profesor Christopher Shaw, Megan Redshaw, Dr. Sherri Tenpenny, Dr. Joseph Mercola, Neil Z. Miller, Dr. Lucija Tomjinovic, Dr. Stephanie Seneff, Steve Kirsch dan Dr. Peter McCullough hanya untuk beberapa nama. Orang-orang ini tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dan banyak rugi. Mereka diserang dengan kejam oleh media, lembaga pemerintah, dan miliarder elit yang berpikir bahwa mereka harus mengendalikan dunia dan semua orang di dalamnya.
Sebelum kita cepat-cepat menuduh bahwa ini hanya satu teori konspirasi baru, kita perlu memperhatikan bahwa artikel ini dimuat National Library of Medicine atau Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat. Berarti sebelum dapat diterbitkan penulisan harus dapat dipertanggung jawabkan dan melalui proses peer review dari rekan-rekan sejawat yang juga berlatar belakang medis, bukan seperti process dari factcheckers yang kebanyakan adalah anak-anak muda yang baru lulus universitas dan hanya berlatar belakang jurnalisme.
Bidang sains dan kedokteran memerlukan satu perdebatan yang sehat, tetapi selama dua tahun terakhir ini, yang terjadi adalah pembungkaman dan sensor dari media utama, Big Tech, dan lembaga-lembaga pemerintah, sehingga yang paling dirugikan adalah tentu saja masyarakat yang tidak bisa membedakan antara berita yang benar dan yang salah.
Kita perlu bersyukur kepada ahli-ahli medis yang masih setia kepada “Hippocratic Oath” mereka untuk tidak menyakiti pasien dan rela menanggung rugi asalkan mereka tetap dapat mengungkap kebohongan.
Kami sarankan para pembaca untuk meluangkan waktu dan membaca artikel ini dan sebarkan ke teman-teman dan anggota keluarga yang lain supaya mereka selalu mendapatkan informasi yang total.
Tautan
Artikel: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9062939/
PDF: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9062939/pdf/SNI-13-167.pdf
Terjemahan Indonesia:
COVID UPDATE: Apa Kebenarannya? - 1
COVID UPDATE: Apa Kebenarannya? - 2
https://www.counterhate.com/disinformationdozen