California Semakin Dekat Memberikan Hukuman Kepada Tindakan 'Menyebutkan Kesalahan Jenis Kelamin' Pada Anak Anda Sendiri
Sudah lama dikatakan bahwa, seiring berkembangnya California, begitu pula bangsanya. Kita sebaiknya berharap hal ini tidak benar karena California telah berubah dari negara bagian emas yang indah, sukses, dan menghasilkan makanan menjadi negara yang berhaluan kiri.
(American Thinker) — Salah satu hal yang dilakukan sayap kiri adalah [bukannya] mempertahankan institusi atau peraturan tetapi memutarbalikkan tujuan dan maknanya. Di tingkat federal, pemerintahan Biden ingin mengadopsi undang-undang yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa perempuan hamil merasa nyaman di tempat kerja (misalnya, lebih banyak waktu istirahat, pakaian yang pantas, dll.) dan menyatakan bahwa salah satu hal yang membuat mereka nyaman adalah aborsi.
Di California, mereka sibuk mendefinisikan ulang arti tindakan kekerasan terhadap anak-anak. Hal ini berarti melukai seorang anak secara fisik atau melakukan pelecehan emosional yang ekstrem (misalnya, “kamu adalah belatung yang setenmgah manusia”). Namun, dalam waktu dekat, “pelecehan anak” di California dapat berarti “melakukan kesalahan menyebutkan jenis kelamin” pada anak Anda sendiri. Kebusukan ini tidak sekedar di permukaan saja, tetapi juga sudah merupakan serangan lain terhadap peran seorang ayah.
RUU yang diusulkan tidaklah halus:
Undang-undang California yang baru-baru ini diubah akan menambahkan “penegasan” penggantian jenis kelamin seorang anak ke dalam kewajiban standar para orang tua dan kesejahteraan anak di negara bagian tersebut [California] – sehingga membuat orang tua mana pun yang tidak [bersedia] menegaskan transgenderisme untuk anak mereka bersalah atas pelecehan berdasarkan undang-undang negara bagian California.
AB 957 disahkan oleh Majelis Negara Bagian California pada tanggal 3 Mei, tetapi salah satu [pejabat] sponsor memberikan perubahan setelah beberapa jam di Senat Negara Bagian California pada tanggal 6 Juni.
Anggota Majelis Lori Wilson, D1-Suisun City, menulis RUU tersebut dan memperkenalkannya pada 14 Februari. Senator Negara Bagian Scott Wiener, D-San Francisco, ikut mensponsori RUU tersebut. Anak dari Wilson diidentifikasi sebagai transgender.
AB 957 pasca-amandemen ‘akan mencakup penegasan orang tua terhadap identitas gender anak sebagai bagian dari kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan anak,’ yang mengubah definisi dan penerapan seluruh Kode Keluarga California.
(Scott Wiener, adalah seorang penganut paham fetisisme2 kulit berhaluan kiri, homoseksual, yang berada di badan legislatif California hampir seluruhnya berniat mendorong versi paling ekstrem dari agenda LGBTQ+, termasuk menurunkan usia dibolehkan untuk melakukan seks sesama jenis, menghapuskan tindakan krimialitas bila seseorang dengan sengaja menularkan AIDS (penyakit yang berpotensi mematikan) kepada orang lain, dan menjadikan tindakan kriminalitas bagi karyawan di fasilitas perawatan jangka panjang, yang umumnya berasal dari wilayah-wilayah konservatif, bila “salah menyebutkan jenis kelamin” seseorang.)
Sederhananya, RUU tersebut berarti, jika pasangan yang berselisih atas hak asuh dengan Anda mengatakan bahwa Ralph, yang lahir dengan alat kelamin laki-laki yang utuh, sekarang adalah Rosie dan seorang perempuan, dan jika Anda ingin melihat anak Anda lagi Anda harus setuju dengan “identitas gender” yang gila ini. ”. Konsep ini gila dan kasar, tapi itulah yang diinginkan oleh para legislator sayap kiri California.
RUU ini tidak hanya gila; itu juga anti-sosok ayah. Jika selama ini Anda memperhatikan maraknya anak-anak yang diduga “transgender”, salah satu hal yang Anda perhatikan adalah bahwa hal ini didorong oleh perempuan. Wanita-wanita ini adalah ibu tunggal atau jika sang ayah ada, adalah sosok lelaki yang tidak lebih dari sekadar latar belakang kebutuhan Munchhausen by Proxy3 untuk memaksa anak mereka menjadi/mengikuti tren.
Anda juga perhatikan bahwa, ketika orang tua berontak melawan saat anaknya yang “ditransformasikan”, maka orang tua itulah laki-lakinya [bukan perempuan]. Jadi, maksud dari RUU tersebut adalah memojokkan seorang ayah untuk memilih paksaan antara menuruti kebohongan yang akan menghancurkan anaknya atau kehilangan akses kepada anaknya untuk selamanya.
Undang-undang yang diusulkan seharusnya sudah mati dan dikubur dalam waktu satu hari saat diusulkan di kalender legislatif. Malah sebaliknya, hal ini makin mendekati menjadi undang-undang:
Senat CA baru saja meloloskan AB957, yang mengharuskan pengadilan untuk mempertimbangkan apakah orang tua "menegaskan" "identitas gender atau ekspresi gender" anak dalam menentukan hak asuh. Mereka harus kembali ke Majelis untuk mendapatkan persetujuan mengenai amandemen sebelum diserahkan kepada gubernur.
Satu-satunya hal yang dapat menghentikan RUU tersebut pada saat ini adalah perhitungan politik Gavin Newsom: Apakah penandatanganan RUU ini akan merugikan atau tidak menjadi masalah bagi upaya nyatanya untuk memposisikan dirinya sebagai kandidat Partai Demokrat terbaik pada tahun 2024 ketika Biden tersingkir dari pencalonan?
Sudah lama dikatakan bahwa, seiring berkembangnya California, begitu pula bangsanya. Kita sebaiknya berharap hal ini tidak benar karena California telah berubah dari negara bagian keemasan yang indah, sukses, dan menghasilkan makanan menjadi negara yang berhaluan kiri. Ladang-ladangnya yang subur menjadi tandus dan tidak terpakai, kota-kotanya hancur, dibanjiri oleh para pendatang ilegal, di luar kelebihan teknologi sesungguhnya negara bagian ini sangat miskin, dan sekarang secara terbuka menyatakan perang terhadap pikiran dan tubuh anak-anak.
Diterjemahkan bebas dari artikel Lifesite News yang diterbitkan pada tanggal 11 September 2023. Sumber artikel orisinal dari American Thinker.
D = demokrat
kegandrungan yang cenderung dalam hal seksual terhadap sesuatu obyek.
sosok lelaki yang “terkebiri” sekedar berada hanya untuk memberikan gambaran keluarga pura-pura.