Gerakan-Gerakan Dan Organisasi-Organisasi Sosial Politik Di Amerika Hari Ini - Bagian 2 - Antifa (Anti-Fascist)
Walau terdengar patriotis melalui penamaannya, Antifa jauh dari kelakuan selayaknya para patriot. Gerakan ini lebih cenderung anarkis, merusak, serta melanggar ketertiban dan kriminal. Tindakan-tindakan yang dilakukan kelompok ini terlihat jelas sepanjang tahun 2020.
Apa arti kata fasis? Sistim kekuasaan yang menerapkan kendali penuh secara diktator, menekan oposisi dan kritik, mengendalikan seluruh aspek hidup masyarakat. Definisi fasis saat ini cenderung didefinisi ulang oleh beberapa lembaga yang menerbitkan kamus bahasa di Amerika. Kata fasis pun telah ditambahkan sebagai paham yang dipegang oleh kelompok kanan, dan disebutkan terlebih dahulu sebelum penjelasan yang lain.
Lembaga-lembaga bahasa ini sudah bergeser dari pandangan yang netral kepada keberpihakan terhadap arus umum yang sedang merajalela. Banyak kata-kata telah diredefinisikan ulang dan bias di dalam kamus bahasa Inggris, seperti Merriam-Websters atau Oxford yang menjadi mainstream dalam kamus bahasa di Amerika dan di negara-negara yang berbahasa Inggris. Karenanya berhati-hatilah dalam menggunakan definisi dari lembaga-lembaga bahasa (kamus) ini yang dapat mengakibatkan kesesatan dalam pengertian.
Kata fasisme pertama digunakan semasa rejim kekuasaan Mussolini di Itali saat Perang Dunia Kedua, dan juga menggambarkan kedudukan German di bawah Hitler. Fasisme, sosialisme dan komunisme adalah satu isme yang berdekatan kalau bukan sama yang berbeda dalam penamaan tetapi dalam prakteknya sulit dibedakan satu sama lain1. Karena pusat konsentrasi pemujaan mereka adalah negara dan dalam ketiga sistim ini tidak menganggap kepemilikan harta individu dan banyak lagi kesamaan lainnya.
Siapakah antifa?
Antifa adalah organisasi massa ektrim yang aktif beberapa tahun terakhir, menurut beberapa sumber mengatakan bahwa gerakan ini sudah dimulai di tahun 19322 melalui tawuran-tawuran di jalanan. Walau mengaku sebagai anti-fasis, tindakan-tindakan anarkis yang mereka lakukan di publik justru mencerminkan tindakan dan taktik fasis itu sendiri3. Bahkan tindakan yang mereka lakukan sudah masuk kategori teroris domestik. Mereka mengintimidasi masyarakat, menyerang otoritas, melakukan tindakan kriminalitas dan lebih jauh telah melakukan penganiayaan berat dan pembunuhan.
Apa agendanya?
Apa yang disuarakan di dalam pernyataan organisasi mereka tidak sesuai dengan tindakan mereka di lapangan. Mereka menyatakan upaya mereka untuk memerangi rasisme, seksisme, dan homofobi. Tetapi dalam kebenarannya, agenda organisasi ini bertujuan menjatuhkan otoritas, mempromosikan anarki, menggoncangkan perekonomian melalui tindakan-tindakan intimidasi dan terorisme, pemerasan kepada anggota masyarakat, tempat-tempat usaha, dan tindakan kriminal lainnya.
Pendanaan gerakan Antifa
Sumber pendanaan organisasi diduga keras berasal dari miliarder George Soros, sosok yang sempat mengakibatkan keruntuhan finansial di Asia dan negara-negara lain. Organisasi-organisasi yang dimiliki Soros seperti Alliance for Global Justice (Aliansi untuk Keadilan Global) dan Open Society Institute (Institut Masyarakat Terbuka) memberikan banyak sumbangan kepada gerakan-gerakan radikal termasuk Antifa. Organisasi-organisasi Soros yang sering mengklaim nama-nama yang terdengar indah, mendanai gerakan-gerakan yang menimbulkan kerusuhan bukan hanya di Amerika.
Siapa yang bergerak di belakang kelompok ini
Mark Bray4, seorang mantan profesor yang menulis “The Anti-Fascist Handbook” yang dimasukkan ke dalam daftar Professor Watchlist, satu website yang mencatat nama profesor-profesor yang harus diwaspadai. Ditemukan kaitan Mark Bray dengan organisasi-organisasi pendidikan dunia dan organisasi-organisasi dunia seperti UNESCO dan World Bank5. Selain Mark Bray, beberapa tokoh politk dan sosial juga walaupun tidak bisa dikatakan berada di dalam gerakan Antifa ini tetapi menggunakan Antifa sebagai kaki-tangan untuk melaksanakan agenda-agenda politik tertentu.
Peristiwa-peristiwa kerusuhan dan kasus George Floyd yang menjadi perhatian dunia akhir-akhir ini melibatkan kelompok Antifa bersandingan dengan Black Lives Matter (BLM). Setiap ada gejolak sosial di masyarakat, Antifa langsung bergerak sebagai provokator dan penyelusup untuk memperkeruh situasi. Mereka sering tertangkap basah mengenakan atribut-atribut tertentu untuk penyamaran dan menfitnah kelompok-kelompom oposisi dalam hal ini anggota masyarakat di sayap kanan.
Mereka terlatih secara strategis dan terorganisasi secara rapi. Sebelum kerusuhan dimulai, di setiap titik-titik tertentu dimana dimulainya kerusuhan, bertumpuk-tumpuk batu bata telah tersedia tanpa diketahui asal dan siapa yang yang membawa ke tempat-tempat itu. Hal itu untuk mengakali sistim hukum yang ada, bahwa kelompok ini tidak “merencanakan” kerusuhan dan pengrusakan karena mereka tidak membawa alat-alat seperti batu bata yang digunakan untuk menghancurkan gedung-gedung atau untuk melukai anggota masyarakat dan aparat kepolisian. Batu bata-batu bata itu “tergeletak” di jalanan sehingga dalam kasus hukum tidak bisa dianggap pre-meditated (direncanakan). Bila ada anggota Antifa ditangkap, maka hukuman yang (kalaupun) dijatuhkan tidak seberat yang seharusnya.
Simbol dan atribut yang dipakai dan latar belakangnya
Simbol Antifa6 menggunakan warna merah dan hitam, kombinasi warna pekat yang sering dipakai untuk menggambarkan radikalisme dan kekerasan. Sesuai dengan semangat yang destruktif dari Antifa dan ideologi mereka yang radikal dan ekstrim. Demikian juga dengan atribut mereka dalam berpakaian di setiap aksi adalah hitam dan menyembunyikan identitas mereka di balik tutup muka hitam.
Simbol yang dipakai mengadopsi simbol yang didesain oleh Sergei Tschachotin di tahun 1930an untuk organisasi paramiliter anti-fasis Jerman yang dikenal sebagai Iron Front.
Dukungan
Walau tokoh-tokoh di gerakan ini kebanyakan para kriminal, mereka mendapat simpati dan dukungan moral serta finansial dari politikus-politikus dari partai Democrat dan banyak selebritis di Hollywood, serta tokoh-tokoh masyarakat sayap kiri. Dukungan-dukungan yang diberikan bukan karena semata-mata para pendukung ini sepenuhnya setuju dengan tindakan kekerasan yang dilakukan kelompok Antifa ini tetapi terlebih karena didorong oleh kebencian mereka terhadap partai Republican dan kelompok konservatif, terutama kebencian mereka terhadap Presiden Trump semasa administrasinya. Dalam upaya mencemarkan reputasi Presiden Trump, kerusuhan-kerusuhan yang terjadi dapat digunakan untuk menuduh ketidakbecusan Trump di dalam menangani masalah nasional.
Para politisi demokrat ikut menyulut dan memberikan dukungan kepada Antifa telah makin memperkeruh kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Amerika sepanjang tahun 2020. Para selebritis ikut memberikan sumbangan bagi anggota Antifa yang ditangkap karena perbuatan pengrusakan dan tindakan kriminal lainnya melalui dana tebusan.
Keterlibatan Antifa dan Black Lives Matter7 di peristiwa Kyle Rittenhouse pasca penembakan orang hitam bernama Jacob Blake oleh polisi, menjadi satu titik kulminasi dari setiap kerusuhan yang terjadi sebelumnya. Di dalam peristiwa penembakan yang dilakukan Kyle Rittenhouse, remaja berusia 18 tahun di kota Kenosha negara bagian Wisconsin menewaskan 2 orang dan mencederai 1 orang yang menyerang dirinya. Peristiwa ini menjadi topik nasional selama tahun 2020 dan 2021, media-media utama menyebarkan kebohongan dan hasutan kepada masyarakat.
Kebenaran dari peristiwa tersebut ditutup-tutupi oleh media dalam usaha untuk menfitnah Kyle Rittenhouse. Sementara media membela mati-matian para perusuh tersebut walau terkuak jati diri mereka sebagai penjahat kambuhan dan pemerkosa anak8. Joseph Rosenbaum (36) yang meninggal ditembak adalah pemerkosa anak, dan Anthony Huber (26) pelaku kambuhan kekerasan dalam rumah tangga dan pelanggaran hukum lainnya9.
Andy Ngo, seorang jurnalis independen yang menyelidiki dan melacak gerak gerik kelompok ini mengalami penganiayaan oleh Antifa bersamaan dengan banyak anggota masyarakat lainnya. Di dalam bukunya Unmasked membongkar taktik dan rencana Antifa di dalam menghancurkan demokrasi. Walau berkali-kali menerima ancaman mati, Andy Ngo terus berjalan di garis depan dalam menelanjangi kejahatan-kejahatan dari Antifa.
Strategi Perekrutan Antifa
Proses cuci otak atau brainwash yang terjadi di sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi. Dunia akademia yang disusupi oleh gerakan Antifa dikarenakan para pelajar dan mahasiswa adalah ladang subur untuk menanamkan paham-paham fasis, komunis dan sosialis. Anak-anak muda di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi mudah dipengaruhi dan dihasut apda saat mereka sedang dalam proses membentuk jati diri. Para aktifis Antifa ini tahu persis keadaan itu dan melakukan aksi perekrutan, mereka bahkan memulai mencuci-otak para pelajar sejak masih di kelas dasar.
Cukup banyak dari anggota Antifa yang tertangkap dalam aksinya ternyata adalah guru-guru di sekolah-sekolah umum dan swasta. Bagaimana nilai-nilai pendidikan anak-anak sekolah di Amerika bila dididik oleh orang-orang yang seperti ini?
Akhir-akhir ini terbongkar banyaknya guru-guru di sekolah-sekolah di Amerika yang menjadi anggota Antifa dan berusaha merekrut murid-murid mereka. Salah satu dari ratusan guru itu adalah Yvonne Felarca, yang ditangkap karena menyerang dan memukuli orang dalam aksi protesnya. Kelakuannya tidak bisa dikatakan tindakan seorang perempuan apalagi seorang pendidik. Coba lihat tindakannya di video ini.
Seorang profesor di perguruan tinggi di dalam satu wawancara televisi, Mike Isaacson menyatakan kepada pembawa acara Fox News, Tucker Carlson pandangan politik dan aktivisme Antifa seolah hal itu merupakan suatu prestasi di dalam kehidupan masyarakat yang tertib.
Portland, Oregon menjadi pusat gerakan ini yang telah membuat kota Portland menjadi kumuh dan ekonomi hancur. Dengan mengumandangkan slogan All Cop Are Bastards (ACAB) atau Semua Polisi Adalah Bangsat, Antifa telah menghancurkan kota Portland dan mendeklarasikan Portland sebagai autonomous zone atau zona otonomi dimana penegakkan hukum absen. CHAZ (Capitol Hill Autonomous Zone - Zona Otonomi Ibukota) atau CHOP ( Capitol Hill Occupied Protest - Wilayah Protes Ibukota) adalah istilah yang sering dipakai. Mereka memasang barikade-barikade dan jebakan-jebakan berbahaya untuk mencegah pihak berwenang dalam menertibkan kota Portland.
Gerakan Antifa juga mendukung upaya Defund The Police - Pelucutan Pendanaan Kepolisian. Sentimen ini mendapat dukungan luas dari para politisi partai Democrat serta para walikota dan gubernur negara-negara bagian yang dikuasai oleh Democrat. Akibat ketololan yang mengikuti tren Defund The Police akhirnya mengakibatkan kota-kota yang sebelumnya sudah menduduki peringkat 10 besar kota dengan tingkat tindakan kriminalitas tertinggi di seluruh Amerika makin kacau, angka kejahatan melonjak drastis. Kestabilan sosial goncang dan Antifa makin merajalela bertindak di dalam kekacauan itu.
Walau sering berjalan bergandengan dengan BLM, ada saat dimana Antifa bentrok dengan BLM saat perebutan wilayah atau sorotan media. Walau ada perbedaan visi dan misi, tindakan kerusuhan dan pengrusakan yang dilakukan kedua organisasi ini serupa. Maka sulit dikatakan siapa di antara dua organisasi ini yang lebih merusak. Kerusakan dan kerugian nasional yang diakibatkan dua organisasi ini sudah menelan biaya miliaran dollar dan banyak nyawa melayang. Hal tersebut seharusnya sudah cukup mencerminkan apa dan siapa Antifa ini.
Di dalam tindakan anarkinya, Antifa melakukan pengrusakan dan penghancuran tempat-tempat dan patung-patung bersejarah dalam upaya menulis ulang sejarah dan menghapuskan sejarah yang ada. Saat mereka melakukan pengrusakan mereka tidak memandang apakah itu properti negara atau masyarakat. Di satu peristiwa yang melibatkan satu pasangan suami istri saat mempertahankan properti mereka dengan senjata dan sempat hampir masuk penjara. Mereka menjadi sorotan berita nasional serta dicerca oleh kelompok orang-orang yang membenarkan tindakan desktruktif properti masyarakat yang dilakukan Antifa dan BLM.
Setelah menyaksikan perilaku Antifa yang merusak dan berbahaya dan bila masih ada orang yang bisa bersimpati kepada gerakan maka diragukan keberesan kompas moralnya. Selain berpikiran kritis tentang apa yang terjadi di Amerika ini, juga berperan aktif lah terhadap pendidikan anak-anak yang bersekolah di Amerika. Perhatikan kegiatan-kegiatan mereka dan materi-materi yang mereka pelajari sebelum mereka terhilang di dalam hingar-bingar kekacauan yang terjadi di institusi-institusi pendidikan di Amerika. Secara umumnya, sebagai anggota masyarakat jangan mudah terjerat kepada pesona suatu gerakan sebelum mengetahui sesungguhnya organisasi atau gerakan tersebut.
https://www.slayerment.com/blog/communism-vs-socialism-vs-fascism-vs-capitalism
https://americanmind.org/salvo/the-real-history-of-antifa/
https://capitalresearch.org/article/origins-of-antifa/
https://www.usatoday.com/story/news/2017/08/23/what-antifa-and-what-does-movement-want/593867001/
https://professorwatchlist.org/professor/mark-bray
https://wethepeoplesnews.com/2018/08/09/who-is-behind-communist-antifa/
https://news.unclesamsmisguidedchildren.com/antifa-new-nazis/
Baca juga artikel mengenai gerakan Black Lives Matter.
https://nypost.com/2020/08/27/3-victims-shot-in-kenosha-riots-have-been-identified/
https://www.wisconsinrightnow.com/2021/03/12/kenosha-shooting/