Jangan menyama-ratakan penembakan massal dengan penembakan di sekolah.
Bagi banyak orang, penembakan massal yang terjadi di Uvalde, Texas—yang merenggut nyawa setidaknya 19 anak-anak dan dua orang dewasa—tampak lebih mengerikan setelah mereka mengetahui bahwa itu adalah penembakan sekolah ke-27 sepanjang tahun ini. Fakta itu sendiri membuat makin sulit untuk melihat Uvalde sebagai jenis insiden yang tersendiri.
Artikel NPR (National Public Radio)1 yang menyoroti statistik ini telah sering disebarkan di media sosial. Berita utama, "27 penembakan di sekolah telah terjadi sepanjang tahun ini," mungkin memberi kesan kepada banyak pembaca bahwa pembunuhan terkait senjata di sekolah sangat tinggi tahun ini, bahkan sebelum peristiwa Uvalde. Secara wajar, prospek 26 peristiwa penembakan massal lainnya yang sebelumnya tidak diberitakan yang terjadi di sekolah seharusnya memicu kekhawatiran. Itu juga harus dipertanyakan.
Masalahnya di sini adalah bahwa tiga istilah yang didefinisikan sangat berbeda digunakan dengan sembarangan dan berubah-ubah: penembakan sekolah, penembakan massal, dan penembakan massal di sekolah (school shooting, mass shooting, dan mass school shooting). Uvalde adalah penembakan massal di sekolah; 26 tragedi yang lain yang terjadi di sekolah tahun ini bukan [seperti yang diberitakan NPR].
Perbedaannya signifikan. Education Week, yang melacak semua penembakan di sekolah, mendefinisikannya sebagai insiden di mana seseorang selain tersangka menderita luka tembak di pelataran sekolah. Banyak dari 26 penembakan sebelumnya melibatkan perselisihan antara siswa di tempat parkir, atau setelah perlombaan atletik, dan semuanya mengakibatkan satu atau nol kematian. Kematian ini tetap sangat tragis. Tapi peristiwa-peristiwa ini pada dasarnya tidak sama seperti apa yang terjadi di Uvalde.
Uvalde adalah penembakan massal di sekolah. Ini didefinisikan dengan cara yang berbeda juga: satu insiden di mana setidaknya empat orang (beberapa pertimbangan mengurangi menjadi tiga) ditembak dan/atau dibunuh. Arsip Kekerasan Senjata menghitung insiden di mana setidaknya empat orang ditembak. Di bawah definisi ini, banyak insiden kejahatan jalanan dan kekerasan dalam rumah tangga dihitung juga sebagai penembakan massal, walaupun tidak ada korban jiwa. Penghitungan yang lebih ketat atas definisi penembakan massal di sekolah, yang dilakukan oleh ahli kriminalitas untuk Scientific American, hanya memasukan insiden di mana penembakan tersebut mengakibatkan setidaknya empat orang meninggal. Dengan menggunakan kriteria mereka, sebenarnya jumlah penembakan massal di sekolah yang terjadi di Amerika Serikat sejak tahun 1966 cuma 13. Kejahatan-kejahatan ini merenggut nyawa total 146 orang.
Jelas, 13 insiden dalam 56 tahun terakhir adalah statistik yang sangat berbeda dari 27 insiden yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Kedua angka itu sangat jauh karena diukur melalui hal-hal yang terpisah. Insiden senjata satu kali adalah masalah serius di Amerika Serikat, dan yang terjadi di sekolah tidak terkecuali. Peristiwa korban massal, di sisi lain, merupakan kurang dari 1 persen dari semua kematian senjata. Bunuh diri dan pembunuhan yang bukan korban massal—biasanya dilakukan dengan pistol daripada senapan laras panjang—merupakan kejahatan senjata api paling banyak.
Mengingat kengerian kekerasan di Uvalde minggu ini, dapat dimengerti bahwa publik tertarik untuk memastikan bahwa hal seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi. Tetapi agar perdebatan menyangkut kebijakan [yang hendak dikeluarkan] membuahkan hasil, masyarakat perlu memahami kedalaman masalah yang sebenarnya.
Diterjemahkan bebas dari artikel Robby Soave, 26 Mey 2022
NPR merupakan kantor berita pihak kiri yang sering kali memberitakan bagian sensasi dan propaganda daripada memberitakan keutuhan suatu berita.