Kepada mereka yang masih meragukan bahwa tujuan vaksinasi massal bertujuan untuk mengendalikan dan memonitor masyarakat, dengarkan wawancara yang dilakukan dengan CEO dari Pfizer melalui video di bawah ini. (khususnya di detik ke 00:40 dan seterusnya)
CEO Pfizer Albert Bourla menjelaskan teknologi terobosan baru dari Pfizer di forum Davos, Swiss ” “pil yang dapat dicerna” - sebuah pil dengan perangkat lunak yang sangat kecil yang dapat mengirimkan signal nir-kabel kepada badan-badan pemerintah saat pil tersebut ditelan. “Bayangkan kepatuhan masyarakat [yang dapat dikendalikan].” menurutnya.
Baca juga artikel ini.
Berulang kali disampaikan tetapi semua informasi dan kepedulian hanya mendarat d telinga-telinga tuli dari para pendengarnya, termasuk keluarga, kerabat dan teman dekat. Penyampaian yang diberikan yang berdasarkan rasa peduli dan kekuatiran dianggap ocehan orang yang sudah kehilangan akal sehat dan mengada-ada. Hari ini satu demi satu kebohongan yang sangat berbahaya yang dilakukan oleh para dalang di balik perencanaan vaksinasi massal dan globalisme makin terkuak.
Apakah Anda ingin menjadi subyek yang dapat dikendalikan, dimonitor, dan diawasi setiap saat oleh kekuasaan tirani atau Anda percaya bahwa kebebasan adalah hak yang paling azasi dari manusia? Mempercayai sesuatu sumber berita dan tidak mempercayai sumber berita yang lain juga merupakan pilihan pribadi, gunakan bijaksana dan kekritisan berpikir untuk memeriksa ulang atau melakukan verifikasi dari setiap berita yang kita dengar dapat memberikan kita sudut pandang yang benar dan bukan bicara melalui emosi yang mudah diombang-ambingkan oleh para pengendali berita. Bila suatu berita ditutup-tutupi atau bahkan dibungkam besar kemungkinan berita itu adalah benar. Saya percaya bahwa baik itu kebenaran atau kebohongan, dua-duanya memiliki satu kesamaan yang sangat fundamental, yaitu kebenaran dan kebohongan tidak dapat ditutupi selamanya.
Tulisan ini semata-mata pandangan penulis dan tidak mencerminkan pandangan dari Repikir.