Ahli Saraf Terkemuka Di Thailand Dan Anggota Panel Pakar WHO Memperingatkan Kaitan Vaksin mRNA COVID-19 Dengan Masalah Jantung Berakibat Fatal
Seorang pakar lagi tampil keluar untuk memperingatkan akan bahaya dari vaksin mRNA.
Seorang ahli penyakit menular terkemuka di Thailand telah memperingatkan tentang kemungkinan hubungan antara peningkatan masalah jantung baru-baru ini dan vaksin mRNA COVID, mencatat bahwa meskipun risikonya minimal, dampaknya pada jantung agak mendadak dan parah, seperti yang dilaporkan oleh Bangkok Post.
Thiravat Hemachudha, seorang ahli saraf Thailand terkemuka, Panel Penasihat Ahli WHO tentang Rabies, dan kepala Pusat Ilmu Kesehatan Penyakit Menular yang Muncul dari Palang Merah Thailand, mengutip sebuah makalah oleh dokter Jerman yang diterbitkan pada 27 November, yang menyatakan bahwa setidaknya 25 pasien meninggal mendadak dalam waktu seminggu setelah menerima vaksin mRNA.
Hemachudha mengatakan bahwa semua 25 kasus masalah jantung dikonfirmasi dalam otopsi yang dilakukan dalam seminggu setelah vaksinasi mRNA.
“Semua kematian dicatat sebagai akibat dari miokarditis atau perikarditis dan terjadi pada orang berusia antara 45-75 tahun yang telah menerima vaksin mRNA, katanya di postingan Facebook-nya,” lapor Bangkok Post.
Outlet itu melanjutkan, “Angka sebenarnya dari orang yang menderita dua kondisi jantung ini mungkin jauh lebih tinggi daripada yang tercatat secara resmi sebagai studi sebelumnya tentang hubungan antara vaksinasi mRNA dan jantung yang dilakukan di seluruh dunia ini semuanya adalah investigasi retrospektif yang tidak termasuk kematian mendadak, dia berkata."
Gateway Pundit sebelumnya melaporkan bahwa dari tanggal 19 Mei 2021 hingga 8 Maret tahun ini, Kantor Keamanan Kesehatan Nasional Thailand (NHSO) telah membayar sekitar 1,509 miliar baht ($45,65 juta) sebagai bantuan keuangan kepada orang-orang yang menderita reaksi merugikan setelah menerima vaksin COVID-19 , berita lokal melaporkan.
Kantor Keamanan Kesehatan Nasional (NHSO) bertanggung jawab atas program dukungan keuangan.
“Dalam kasus kematian atau cacat tetap, setiap keluarga akan menerima 400.000 baht ($11.900). 240.000 baht ($7.178) dibayarkan bagi mereka yang kehilangan anggota tubuh atau menderita cacat yang memengaruhi mata pencaharian mereka, dan 100.000 baht ($2.990) dibayarkan kepada mereka yang menderita penyakit kronis,” demikian laporan Thai PBS.
Menurut NHSO, sebanyak 15.933 sejauh ini telah mengajukan pengaduan reaksi merugikan vaksin Covid-19, 2.328 pengaduan ditolak.
Diterjemahkan secara bebas dari Top Thai Neurologist and WHO Expert Panel Member Warns of COVID-19 mRNA Vaccine Link to Fatal Heart Problems, Jim Hoft, 26 Desember 2022.